Sedekah Menenangkan Hati, Mendamaikan Jiwa
Sedekah dapat menciptakan ketenangan hati dan mendamaikan jiwa. Setiap kali kita berbagi untuk membantu saudara yang membutuhkan, rasa senang muncul secara otomatis. Hati menjadi terasa lebih tenang dan lapang, beban terangkat dan tergantikan rasa bahagia karena telah membantu sesama. Sedekah juga dapat menjadi doa penenang hati dan pikiran. Sebab, pahalanya mengalir dan manfaatnya memberikan rasa bahagia bagi penerima. Damaikan hati dengan bersedekah di Dompet Dhuafa.
Allah SWT menganjurkan muslim untuk memanjatkan doa dan memohon pertolonganNya, termasuk dalam keadaan gelisah. Sebab itu, alangkah baiknya bila muslim mengamalkan doa agar hati tenang, sabar, dan diberi kemudahan.
Anjuran tersebut termaktub dalam firmanNya surah Al Mu'min ayat 60,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Melalui surah Ar Ra'd Ayat 28, Allah SWT juga mengingatkan hambaNya untuk jangan pernah menjauh dariNya dalam menjalani kehidupan, sebab kesulitan tidak membuat manusia jauh dariNya. Allah SWT berfirman,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
Dalam ayat lainnya, yakni surah Al Insyirah ayat 6, Allah SWT hendak memberi semangat bagi mereka yang selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai aturan dan ketentuanNya. Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya yang telah melakukan usaha terbaik.
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Mengutip buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, Rasulullah SAW telah memberi resep doa untuk mengatasi tekanan dan kekalutan pikiran yang disebabkan oleh beban-beban hidup. Salah satunya yakni doa yang dinukil dri Kitab Ad Da'awaaat atau kitab kumpulan doa dalam Riyadhus Sholihin oleh Imam Nawawi.
Zikir penenang hati dan pikiran, serta dimudahkan dalam segala urusan
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِين
"La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin."
Artinya: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Doa ketenangan hati 1)
اللهم مُصَرْنَ القُلوبِ، صَرِتْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Arab-latin: Allâhumma musharrifal-qulûbi sharrif qulûbanâ 'alâ thầ'- atika.
Artinya: "Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu." (H.R. Muslim)
Doa agar Hati Tenang dari Keburukan
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Arab latin: Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a'udzu bika min 'adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian."
Ciri-Ciri Orang dengan Hati yang Gelisah
Sebagai makhluk sosial, kita perlu memahami ciri-ciri orang yang sedang mengalami atau berjuang dengan kegelisahan dalam hati mereka. Harapannya kita bisa saling membantu dan mendukung untuk meringankan beban atau kegelisahan yang sedang mereka alami. Berikut beberapa ciri-ciri yang mungkin dapat terlihat:
Baca Juga: Hadis Tentang Silaturahmi Membuka Pintu Rezeki, Benarkah?
Doa ketenangan hati 3)
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Arab-latin: Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a'udzu bika min 'adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian."
Zikir agar hati ditetapkan dalam hidayah
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّاب
"Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka antal wahhab."
Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."
Doa ketenangan hati 5)
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجِلَاءَ غَمِّي وَذَهَابَ حُزْنِي وَهَمِّي
Arab-latin: Allahumma inni'abduka, wabnu'abdika, wabnu amatika. Nashiyati bi yadika madhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qadha'uka.
As'aluka bi kulli ismin huwa laka sammayta biji nafsaka, wa anzaltahu fi kitabika, wa'allamtahu ahadan min khalqika, awista'tsarta bihi fil ilmil ghaybi'indaka, an taj'alal qur'ana rabi'a qalbi, wa nura shadri, wa jila'a ghammi, wa dzahaba huzni wa hammi.
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan). Nasib di tangan-Mu, berlaku padaku ketentuan-Mu, adil padaku putusan-Mu."
"Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu yang kau sebut untuk diri-Mu, yang kau turunkan dalam kitab-Mu, yang kau ajarkan pada segelintir hamba-Mu, atau yang kau sendiri yang mengetahuinya dalam pengetahuan ghaib agar kau menjadikan Al Quran sebagai musim semi di hatiku, cahaya batinku, pelenyap kebingunganku, dan penghilang kesedihan serta kebimbanganku."
Doa Penenang Hati dari Nabi Muhammad Saw
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ فُلَاناً كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma Antal ‘Aziizul kabiir, wa ana ‘abdukadh dho’iifudz dzaliil Alladzii laa haula walaa quwwata illa bika. Allahuma sakhkhir lii fulaan (sebut nama orang yg di maksud) kama sakhkhorta Fir’aun li Musa, wa layyin lii qolbahu kamaa layyantal hadiid li Dawud. Fainnahu laa yantiqu illa bi idznika, naa shiyatuhu fii qobdlotika, wa qolbuhuu fii yadika, Jalla tsanaa u wajhika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: “Ya Allah bahwasanya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Besar. Dan sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu yang hina lagi lemah. Ya Allah mudahkanlah bagiku urusanku, sebagaimana Engkau mudahkan bagi urusan Fir’aun kepada Musa dan lunak hati manusia bagiku sebagaimana Engkau lunakkan besi bagi Nabi Daud. Engkaulah adalah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik penolong, wahai Tuhan Yang Maha Hidup, Wahai Tuhan Yang Maha Penguasa, Wahai Tuhan Yang Punya Keagungan dan Kemuliaan, perkenanlah ya Allah.”
Baca Juga: Benarkah Senyum Adalah Sedekah, Senyum yang Seperti Apa? Ini Penjelasan Hadis
Doa Agar Hati Tenang dari Berbagai Keburukan
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahya wal mamaat.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”
Baca Juga: Hukum Sedekah Online, Sah atau Tidak?